• Kota Cirebon, Keuskupan Bandung, Jawa Barat

Sakramen-Sakramen

Sakramen adalah karya Allah yang dikerjakan oleh Allah melalui Gereja. Gereja diberi anugerah khusus untuk menjadi sarana terjadinya sakramen ini. Namun bukan berarti sakramen terjadi karena Gereja, melainkan sakramen terjadi karena Allah sendiri. Dalam sakramen ada satu prinsip yang harus dipegang, yaitu ex opera operato, dalam Bahasa Indonesia berarti diluar yang dilakukan oleh pelaku. Dalam pelaksanaan sakramen bukan diakon, imam, maupun uskup yang dilihat melakukan melainkan, karyanya adalah benar-benar karya Allah.

Ada 7 Sakramen dalam Gereja Kristen Katolik.

1. Sakramen Baptis

Sakramen Baptis adalah salah satu sakramen inisiasi. Sakramen ini ditujukan untuk membersihkan dosa asal manusia dan melahirkan manusia yang baru. Secara etimologis, baptis berarti ditenggelamkan ke dalam air. Oleh karena itu pembaptisan adalah kita ditenggelamkan bersama penderitaan Yesus dan bangkit bersamanya.

Pembaptisan dilakukan melalui dua cara jika dilihat dari penerimanya yaitu, baptis dewasa dan baptis bayi. Pembaptisan bayi memakan waktu yang cukup singkat karena tidak ada masa katekumenat. Masa katekumenat sendiri adalah masa persiapan dimana calon baptis mempelajari dan menyadari imannya, komunitas gerejawi bertanggung jawab untuk mempertahankan iman calon baptis. Baptis dewasa perlu melewati masa katekumenat. Para katekumen diberi pengajaran tentang iman Katolik oleh para katekis. Dalam pembaptisan bayi orang tua berperan besar dalam mendidik iman anak.

2. Sakramen Ekaristi

Sakramen ini adalah sakramen inisiasi yang kedua. Arti kata Ekaristi sendiri adalah ucapan syukur. Perayaan Ekaristi adalah perayaan kasih. Yesus mengorbankan diri untuk para sahabat-sahabat-Nya dan melalui Ekaristi kita mengenang kembali kenangan itu. Ekaristi adalah “makanan” karena merupakan sumber dari iman umat Katolik. Semua kegiatan liturgi maupun kegiatan gerejawi lainnya bersumber dari Ekaristi dan Ekaristilah yang paling utama. Melalui perayaan Ekaristi kita mencicipi liturgi surgawi.

Penerimaan Sakramen Ekaristi biasanya kita sebut dengan komuni pertama. Untuk menyambut komuni pertama biasanya ada pelajaran persiapannya.

3. Sakramen Penguatan

Sakramen Penguatan atau yang biasa kita sebut sakramen krisma. Sebenarnya nama sakramen ini adalah sakramen penguatan. Nama Krisma diambil dari minyak yang digunakan untuk pemberkatan ketika penerimaan sakramen penguatan. Sakramen pengutan adalah sakramen inisiasi yang ketiga. Jika sakramen baptis memberikan kehidupan baru dan sakramen Ekaristi yang memberikan makanan maka sakramen penguatan menandakan perkembangan iman yang menjadi lebih dewasa.

Sakramen penguatan berfungsi untuk memperkokoh iman. Melalui karunia Roh Kudus orang Kristen dikuatkan imannya. Bukti dari tradisi sakramen Krisma pun ada dalam perjanjian baru tepatnya di Kisah Para Rasul 10: 38. Dengan sakramen penguatan, kita menjadi lebih sungguh anak Allah, semakin dipersatukan dengan Kristus, dikaruniai roh kudus dan dipersatukan lebih lagi dengan Gereja.

4. Sakramen Pengurapan Orang Sakit

Sakramen ini adalah jenis sakramen penyembuhan. Melalui sakramen pengurapan kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan percaya dengan karya-Nya. Gereja melalui kuasa Roh Kudus menjadi perantara Yesus sang “dokter agung” memberikan penyembuhan kepada yang sakit terutama kesembuhan jiwanya melalui sakramen pengurapan orang sakit.

5. Sakramen Tobat

Sakramen ini adalah sakramen penyembuh yang kedua. Sakramen ini menjadi penyembuh manusia dari dosa-dosa. Melalui sakramen ini umat Kristen Katolik diajak untuk berdamai Kembali dengan Allah Bapa dan Gereja. Biasanya ada penitensi setelah menerima sakramen tobat, hal ini adalah rasa sesal seorang pendosa yang rela menerima ganjaran. Allah menghendaki keselamatan manusia dan dengan belas kasih-Nya menyembuhkan dari dosa.

Meskipun sudah dibersihkan dengan sakramen pembaptisan, manusia tidak akan pernah luput dari dosa oleh karena itu perlu sakramen pengakuan dosa untuk membersihkan ulang. Meskipun begitu bukan berarti kita bisa terus berdosa melainkan kita juga berusaha memperjuangkan kesucian hidup dan mendapatkan kembali keabadian.

Sakramen Perutusan

Sakramen perutusan terdiri dari sakramen Tahbisan dan Perkawinan.

6 . Sakramen Tahbisan

Sakramen Tahbisan atau yang disebut juga sakramen imamat adalah sakramen yang menjadi sarana pelayanan. Imamat sesungguhnya hanya ada satu yaitu imamat Kristus. Dalam mengambil bagian dalam imamat itu terbagi menjadi dua yaitu, imamat umum dan imamat jabatan. Inilah yang dicapai dari sakramen Tahbisan adalah imamat jabatan yang dimaksudkan masuk ke dalam golongan hirarki (Uskup, Imam, Diakon). Imamat jabatan adalah imamat yang mengkhususkan diri dalam pelayanan khusus. Kekhususannya adalah karena kodratnya yang tidak sama dengan imamat umum. Imamat jabatan ditugaskan untuk melayani imamat umum.

7. Sakramen Perkawinan

Sakramen Perkawinan adalah sakramen perutusan yang kedua. Sakramen perkawinan merupakan panggilan manusia untuk berkeluarga seperti yang diperintahkan Allah. Dalam sakramen perkawinan seorang laki-laki dan seorang perempuan dipersatukan oleh karena cinta Allah. Melalui sakramen perkawinan manusia mewujudkan cinta Allah dalam hidup berekeluarga.