Sejarah

Paroki Bunda Maria Cirebon

Paroki Bunda Maria Cirebon adalah paroki yang terletak di Jalan Dukuh Semar No. 34. Paroki ini merupakan pengembangan wilayah dari salah satu paroki tertua di Jawa Barat, yaitu Paroki Santo Yusuf yang terletak di Jalan Yos Sudarso No. 20, Cirebon. Pada awalnya, Paroki Bunda Maria Cirebon bukanlah stasi dari Paroki Santo Yusuf, melainkan sebuah lingkungan dari Paroki Santo Yusuf yang terletak di Perumnas. Pertumbuhan umat yang makin banyak membuat Gereja St. Yusuf tidak mampu menampung umat lagi. Olah karena itu munculah keinginan untuk membuat paroki baru.

Pastor Josef Souw Homg Guan, OSC yang kala itu menjadi pastor paroki Santo Yusuf, mendukung pendirian paroki baru ini. Kepanitian pembangunan pun dibentuk diantaranya Bpk. Sistriadi, Bpk. Adi Suroyo (Ayah dari Rm. Bhanu), Bpk Iskandar, Bpk Sumarno, Ibu Murni dan umat lainnya juga. Peletakan batu pertama diadakan pada 24 Mei 1990. Dalam pembangunannya tidak selalu berjalan lancar, ada masyarakat sekitar yang menolak dibangunnya Gereja. Namun, Walikota Cirebon pada waktu itu, Bpk. H. Kumaedhi Syafrudin, mendukung pembangunan Gereja Bunda Maria sehingga pembangunan bisa berjalan lancar. Gereja Bunda Maria resmi menjadi sebuah paroki pada 15 Oktober 1994 yang diresmikan oleh Walikota Cirebon Bpk. H Kumaedhi Syafrudin. Gereja diberkati pada 16 Oktober 1994 oleh Mgr. Alexander Djajasiswaja.

Panti Werda Santana

Paroki Bunda Maria juga mengelola Panti Werda Santana untuk melayani para oma yang sudah memasuki masa lansia dengan dukungan para pengurus dan donatur, serta karyawan. Dengan pelayanan ini, semoga para oma sehat dan hidup bahagia.