CEK GULA DARAH UMAT PAROKI BUNDA MARIA CIREBON
Salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi cukup tinggi di Indonesia adalah diabetes melitus (DM) dan Hiperurisemia. DM termasuk penyakit degeneratif yang ditandai dengan kadar gula darah di atas normal, yang disebabkan hilangnya fungsi hormon insulin dalam pengendalian kadar gula darah normal. DM merupakan penyakit kronis yang akan diderita seumur hidup sehingga progresifitas penyakit akan terus berjalan, dimana pada suatu saat dapat menimbulkan komplikasi. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat di dalam darah. Keadaan Hiperurisemia ini dapat menyebabkan terjadinya artritis gout yaitu peradangan pada sendi yang disebabkan penimbunan asam urat. Pemeriksaan kadar gula darah dan asam urat merupakan salah satu metode untuk skrining awal penyakit DM dan Hiperurisemia.
Skrining DM dan Hiperurisemia membutuhkan partisipasi dari semua pihak, agar DM dan Hiperurisemia dapat dikendalikan. Sebagian besar masyarakat enggan untuk melakukan skrining DM dan Hiperurisemia. Penyebab keengganan tersebut beragam, mulai dari aspek biaya, keterjangkauan ke lokasi pemeriksaan, keterbatasan sarana prasarana maupun aspek waktu. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk memfasilitasi hal tersebut.
Minggu, (08/01/22) bidang Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Paroki Bunda Maria Cirebon bekerjasama dengan RS Panti Adi Darma (PAD) dan para dokter di Gereja Bunda Maria. Cirebon melaksanakan pemeriksaan kesehatan berupa tes kadar gula darah dan asam urat pada umat Paroki Bunda Maria Cirebon. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula bawah Gereja Bunda Maria Cirebon dengan diikuti kurang lebih oleh 100 umat yang hadir pada misa hari Minggu di jam 1 dan 2. Pemeriksaan dilakukan menggunakan alat cek gula darah dan asam urat digital. Umat juga dapat berkonsultasi dengan tim dokter untuk mendapat pengobatan jika gula darah dan asam uratnya melebihi batas normal. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini umat di Paroki Bunda Maria Cirebon dapat terpantau kesehatannya.