• Kota Cirebon, Keuskupan Bandung, Jawa Barat
Historia Domus
Sukacita dan Sehati Sejiwa HUT Paroki Bunda Maria

Sukacita dan Sehati Sejiwa HUT Paroki Bunda Maria

Dalam situasi dan kondisi yang masih belum aman dari pandemi secara sederhana Paroki Bunda Maria memperingati HUT ke-27 dengan Acara Puncak yaitu Perayaan Misa Syukur yang diselenggaran pada misa ke-2 pada hari Minggu 17 Oktober jam 10.00 WIB. Dalam Perayaan Misa Syukur tersebut umat mengenakan pakaian adat/batik sebagai bentuk syukur kebanggaan dalam keberagaman. Tidak hanya berpakaian adat akan tetapi dalam misa tersebut para ketua lingkungan, ketua stasi dan perwakilan 2 kelompok kategorial (ME WKRI) yang berjumlah 27 orang menghaturkan persembahan berupa Tanaman Hias dalam Pot sebagai simbol 27 tahun dan sebagai bentuk telah melestarikan kehidupan.

Paroki Bunda Maria Cirebon melalui berkat dari Mgr. Alexander Djajasiswaja, Uskup Keuskupan Bandung kala itu dan dengan penyertaan dan bimbingan Roh Kudus, pada tanggal 16 Oktober 1994, Paroki Bunda Maria resmi hadir untuk menjawab panggilan umat yang haus dan rindu pada keintiman dengan Allah. Peresmian gereja Bunda Maria dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 1994 oleh Walikota dan pada tanggal 16 Oktober 1994 Gereja diberkati Mgr. Alexander.

Dalam misa tersebut Romo Gandhi menyampaikan homilinya dengan memberikan Judul yaitu Melayani jangan hanya sekedar menjadi kewajiban, tapi jadikanlah sebagai gaya hidup kita. Dimana terdapat 5 Hal yang bisa kita refleksikan yaitu, Nilai seorang hamba ada pada pelayanannya, Kita melayani karena kita lebih dahulu dilayani (dicintai) oleh Yesus yang telah memberikan dirinya untuk keselamatan kita, Melayani adalah gaya hidup orang yang percaya yaitu dimanapun, kapanpun, kita harus melayani, Giatlah untuk melayani dan menjadi seorang pelayan, dan Yesus mengajarkan kita untuk bersikap sebagai seorang sahabat yang bersemangat HAMBA (Hangat, Andal, Militan, Bahagia dan Aktual). Selain itu, kita pun diajak untuk menjadi seorang hamba yang selalu SIAP (Selalu Ingat Akan Panggilan kita) yang tak mengharapkan pamrih karena telah menjalankan Tugas.

Semoga dengan usia 27 tahun ini, Paroki Bunda Maria bisa semakin hadir untuk menjawab perkembangan zaman dalam hidup menggereja dewasa ini dan terus bertransformatif menjadi paroki yang senantiasa membawa sukacita bagi seluruh umat pada umumnya dan secara khusus di Kota Cirebon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *