SELEBRASI PRA SINODE DEKANAT PRIANGAN KEUSKUPAN BANDUNG
“SINODE” ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Biasanya hanya para uskup dan wakil konferensi waligereja sedunia yang hadir. Sinode kali ini disiapkan dengan mendengarkan gagasan-gagasan yang muncul dari Gereja lokal (keuskupan). Dengan cara ini, Paus ingin MEWUJUDKAN Gereja yang terus membaharui diri.
Semangat pembaharuan ini berangkat dari pengalaman pribadinya tentang pengenalan akan Allah yang melahirkan transformasi terus-menerus. Sifat/watak dasar sinodal adalah berjalan bersama-sama, namun bila hanya berjalan bersama belum tentu baik, sebab sering terjadi pertengkaran. Maka dibutuhkan proses berjalan bersama-sama dengan Yesus. Dekanat Priangan Keuskupan Bandung secara khusus juga mempersiapkan sinode ini dengan berjalan bersama seluruh umat 8 paroki yang ada dalam lingkup ruang sebagai satu Dekanat Priangan YAITU Paroki Cirebon (Santo Yusuf), Paroki Cirebon (Bunda Maria), Paroki Cigugur (Kristus Raja), Paroki Indramayu (Santo Mikael), Paroki Tasikmalaya (Hati Kudus Yesus), Paroki Ciamis (Santo Yohanes Pembaptis), Paroki Garut (Bunda Maria), Paroki Ciledug (Santa Theresia).
Semua paroki sudah mampu menyelesaikan proses sinode sesuai waktu yang telah ditentukan yakni 21 November 2021- 2 Januari 2022. Pelaksanaan pertemuan dilakukan pada masa adven ada yang secara offline, online maupun hybrid. Selanjutnya, laporan-laporan dari setiap paroki dikumpulkan (16 Januari 2022) dan kami olah serta didiskusikan dalam tim pengurus Sinode Dekanat. Pertemuan dengan Tim Perumus Paroki dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2022. Tanggal 10 Februari 2022 diselenggarakan acara Talkshow bertema “Agama dan Pendidikan Multikultur” untuk menambah wawasan keragaman dalam masyarakat. Kemudian pada tanggal 13 Februari 2022 diadakan selebrasi Pra Sinode Dekanat Priangan di Gereja Bunda Maria Cirebon. Acara terdiri dari perayaan Ekaristi, paparan dari masing-masing paroki, dan ekspresi dalam tari, drama, musik dan puisi. Peserta Pra Sinode Dekanat Priangan adalah 78 orang dan disiarkan via youtube untuk memfasilitasi peserta online.
Dinamika umat penuh warna dan gejolak. Pada akhirnya, sebagai Imam, Raja dan Nabi pastor di paroki sebagai gembala diharapkan mampu membimbing umat sampai pada kedewasaan iman. Gereja perlu usaha lebih untuk berani bergerak keluar dengan lebih dahulu membenahi hal-hal di dalam Tubuh Gereja.
Harapannya, pelayanan dan gerakan keluar Gereja dilihat sebagai bentuk cinta kasih, bukan ancaman. Gereja perlu terus membangun dialog dengan agama lain, budaya dan kemiskinan. Upaya tersebut diantaranya dalam bentuk Dialog Kehidupan yakni membangun kepekaan atas keprihatinan masyarakat; Dialog Karya yakni langkah konkrit mengupayakan kebaikan bersama mengatasi sekat budaya dan agama; Dialog Teologis yakni lewat jalur pendidikan bisa belajar bersama dan memahami ajaran agama yang berbeda sehingga bisa MEWUJUDKAN kerukunan.
Dinamika Sinode dilakukan demi Gereja yang semakin berkembang seturut perubahan zaman menjadi Gereja universal dan partikular. Gereja memiliki modal untuk dapat berbenah dan berubah menjadi lebih baik dengan segala aspirasi dan refleksi yang didapatnya dari Sinode. Gereja tidak hanya menjadi instansi pelayanan, tetapi benar-benar menjadi tanda Kerajaan Allah yang hadir di dunia ini. Tuhan memberkati.